tag:blogger.com,1999:blog-76152489789856072512023-11-15T11:18:41.126-08:00pengantar pendidikanEMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-21227047629706258482008-07-25T20:15:00.000-07:002008-07-25T20:16:29.178-07:00Cerita dari Sekolah Penghafal Qur’an Balita<p><span lang="EN-US">Saya tinggal di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Iran</st1:country-region></st1:place> dan punya anak usia empat tahun. Sejak tiga bulan lalu, saya masukkan dia ke sekolah hafiz Quran untuk anak2. Setelah masuk, wah ternyata unik banget metodenya. (Siapa tau bisa<br />dijadikan masukan buat akhwat2 yg berkecimpung di bidang ini.) Anak-anak balita yang masuk ke sekolah ini (namanya Jamiatul Quran), tidak disuruh langsung ngapalin juz’amma, melainkan setiap kali datang, diperlihatkan gambar misalnya, gambar anak lagi cium tangan ibunya, (di rumah, anak disuruh mewarnai gambar itu), lalu guru cerita ttg gambar itu (jadi anak harus baik.dll).</span></p> <p><span lang="EN-US">Kemudian, si guru ngajarin ayat “wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23″ dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, “walidaini”, isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di<br />wajah (menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak2 mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yg diajarkan). Hal ini dilakukan selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz ‘amma.</span></p> <p><span lang="EN-US">Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas, sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik, manis, pintar.dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah ini hanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untuk anak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil2an, dll. Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat. Itupun, sebelumnya guru mengajak ngobrol dan anak2 saling berebut memberikan pendapatnya. (Sayang anak saya krn masalah bahasa, cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasil<br />menghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan. Oya, para ibu juga duduk di kelas, bareng2 anak2nya. Kelas itu durasinya 90 menit .</span></p> <p><span lang="EN-US">Hasilnya? Wah, bagus banget! Ketika melihat saya membuka keran air terlalu besar, anak saya akan nyeletuk, “Mama, itu israf (mubazir)!” (Soalnya, gurunya menerangkan makna <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:City></st1:place> Al A’raf :31 “kuluu washrabuu walaatushrifuu/ makanlah dan minumlah, dan jangan israf/berlebih2an) .</span></p> <p><span lang="EN-US">Waktu dia lihat TV ada polisi ngejar2 penjahat, dia nyeletuk “Innal hasanaat tushrifna sayyiaat/ Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan” (Hud:114). Teman saya mengeluh (dengan nada bangga) bahwa tiap kali dia ngobrol dgn temannya ttg orang lain, anaknya akan nyeletuk “Mama, ghibah ya?” (soalnya, dia sudah belajar ayat “laa yaghtab ba’dhukum ba’dhaa”/Mujadalah: 12). Anak saya (dan anak2 lain, sesuai penuturan ibu2 mereka), ketika sendirian, suka sekali mengulang2 ayat2 itu tanpa perlu disuruh. Ayat2 itu seolah-olah menjadi bagian dari diri mereka. Mereka sama sekali tidak disuruh<br />pakai kerudung. Tapi, setelah diajarkan ayat ttg jilbab (An-Nur:31)! , mereka langsung minta sama ibunya untuk dipakaikan jilbab. Anak saya, ketika ingkar janji (misalnya, janji nggak main<br />lama2, trus ternyata mainnya lama), saya ingatkan ayat “<st1:place st="on"><st1:city st="on">lima</st1:City></st1:place> taquuluu maa laa taf’alun” (As-Shaf:2). dia langsung bilang “Nanti nggak gitu lagi Ma.!” Akibatnya, jika saya mengatakan sesuatu dan<br />tidak saya tepati, ayat itu pula yang keluar dari mulutnya!</span></p> <p><span lang="EN-US">Setelah tanya2 ke pihak sekolah, baru saya tahu bahwa metode seperti ini, tujuannya adalah untuk menimbulkan kecintaan anak2 kepada Al Quran. Anak2 balita itu di masa depan akan mempunyai kenangan indah ttg Al Quran. Saya pikir2 benar juga. Saya ingat, dulu waktu kecil pergi ke TPA (Taman Pendidkan Al Quran) di Indonesia, rasanya maless.. banget (Kalo nggak dipaksa ortu, nggak jalan deh). Bagi saya, TPA identik dengan beban berat, PR yaang banyak, hapalan bejibun, guru galak, dsb. Pernah saya dengar, di sekolah Kristen anak2 diberi hadiah dan dikatakan kepada mereka bahwa itu dari<br />Yesus. Nah, kenapa kita kaum muslim yang meyakini bahwa agama kitalah yang paling benar, tidak meniru cara ini agar anak2 merasa cinta kepada Allah dan Quran? Bagaimanapun, dunia anak2 adalah dunia materi. Mereka baru bisa mencerap hal2 yang nyata, seperti hadiah (dan belum paham, pahala itu apa). <st1:place st="on">Para</st1:place> orangtua teman sekelas anak saya juga pada cerita bahwa anak2nya malah nangis kalau nggak diajak ke sekolah.<br />Malah, buat anak saya, ancaman tidak diantar ke sekolah adalah ancaman paling ampuh, kalau dia nakal (dia akan langsung nangis, hehehe…mamanya nakal ya?).</span></p> <p><span lang="EN-US">Metode pengajaran ayat Quran dengan menggunakan isyarat ini diciptakan oleh seorang ulama bernama Sayyid Thabathabai. Anak beliau yang pertama pada usia 5 tahun di bawah bimbingan beliau sendiri, sudah hapal seluruh juz Al Quran, berikut maknanya, hapal topik2nya (misalnya, ditanyakan, coba sebutkan ayat2 mana saja yg berbicara ttg akhlak kepada orangtua, dia akan menyebut, ayat<br />ini..ini..ini. .), dan mampu bercakap-cakap dengan bahasa Al Quran (misalnya ditanya; makanan favoritmu apa, dia akan menjawab “Kuluu mimma fil ardhi halaalan thayyibaa” (Al Baqarah:16 <!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="8)" style="'width:11.25pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\Jeruk01\LOCALS~1\Temp\msohtml1\15\clip_image001.gif" href="http://s.wordpress.com/wp-includes/images/smilies/icon_cool.gif"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Jeruk01/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/15/clip_image001.gif" alt="8)" shapes="_x0000_i1025" height="15" width="15" /><!--[endif]-->. Anak kedua juga memiliki kemampuan sama, tapi sedikit lebih lambat, mungkin usia 6 atau 7 tahun.</span></p> <p><span lang="EN-US"><a href="http://learningathome.files.wordpress.com/2007/01/muhhussaintabatabai.jpg" title="Anak Sayyid"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" alt="Anak Sayyid" href="http://learningathome.files.wordpress.com/2007/01/muhhussaintabatabai.jpg" title="Anak Sayyid" style="'width:24pt;height:24pt'" button="t"><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Jeruk01/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/15/clip_image002.gif" alt="Anak Sayyid" shapes="_x0000_i1026" border="0" height="32" width="32" /></span><!--[endif]--></span></a> </span></p> <p><span lang="EN-US">Keberhasilan anak2 Sayyid Thabathabai itu benar-benar fenomenal ( bahkan anak pertamanya diberi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ulumul Quran oleh sebuah universitas di Inggris ), sehingga sejak<br />itu, gerakan menghapal Quran untuk anak-anak kecil benar2 digalakkan di <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Iran</st1:country-region></st1:place>. Setiap anak penghapal Quran dihadiahi pergi haji bersama orang-tuanya oleh negara dan setiap tahunnya ratusan anak kecil di<br />bawah usia 10 tahun berhasil menghapal Al Quran ( jumlah ini lebih banyak kalau dihitung juga dengan anak lulusan dari sekolah2 lain ).<br />Salah satu tujuan <st1:country-region st="on">Iran</st1:country-region> dalam hal ini ( kata salah seorang guru ) adalah untuk menepis isu-isu dari musuh-musuh Islam yang ingin memecah-belah umat muslim, yang menyatakan bahwa Quran-nya orang <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Iran</st1:country-region></st1:place> itu beda / lain daripada yg lain.</span></p> <p><span lang="EN-US">Saya pernah diskusi dgn teman saya dosen ITB, dia mengatakan bahwa metode seperti itu merangsang kecerdasan anak karena secara bersamaan anak akan melihat gambar, mendengar suara, melakukan<br />gerakan-gerakan yang selaras dengan ucapan verbal, dll. Sebaliknya, menghapal secara membabi-buta, malah akan membuntukan otak anak. Selain itu, menurut guru di Jamiatul Quran ini, pengalaman<br />menunjukkan bahwa anak-anak yang menghapal Quran dengan melalui proses isyarat ini (jadi mulai sejak balita sudah masuk ke sekolah itu) lebih berhasil dibandingkan anak-anak yang masuk ke sana ketika usia SD. Selain itu, menghapal Al Quran lengkap dengan pemahaman atas artinya jauh lebih bagus dan awet (nggak cepat lupa) bila dibandingkan dengan hapal cangkem (mulut).</span></p> <p><span lang="EN-US">Wassalam. Semoga Bermanfa’at.</span></p> <p><span lang="EN-US">Penuturan Dina Sulaeman di Kafemuslimah. Bisa dilihat juga di <a href="http://bundakirana.multiply.com/journal?&=&page_start=100"><span style="color: rgb(30, 102, 174);">http://bundakirana.multiply.com/journal?&=&page_start=100</span></a> atau bisa dihubungi di <a href="mailto:bundakirana@yahoo.com"><span style="color: rgb(30, 102, 174);">bundakirana@yahoo.com</span></a></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-45816697284222612892008-07-25T20:13:00.000-07:002008-07-25T20:14:28.615-07:00Filsafat Pendidikan<table class="MsoNormalTable" style="border: 1.5pt outset ; width: 0cm;" border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" width="0"> <tbody><tr style="height: 15pt;"> <td style="padding: 0.75pt; width: 17%; height: 15pt;" valign="top" width="17%"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Dasar filosofi</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; width: 21%; height: 15pt;" valign="top" width="21%"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Perenialism</span> <o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Realis</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; width: 22%; height: 15pt;" valign="top" width="22%"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Essentialism</span> <o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Idealis, Realis</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; width: 20%; height: 15pt;" valign="top" width="20%"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Progressivism</span> <o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pragmatis</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; width: 18%; height: 15pt;" valign="top" width="18%"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Recontructivism</span> <o:p></o:p></p> <p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pragmatis</span><o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style="height: 56.25pt;"> <td style="padding: 0.75pt; height: 56.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><br /> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Tujuan</span> <o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 56.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Mengembangkan pola piker terhadap suatu kebenaran</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 56.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Meningkatkan perkembangan skill individu mendidik agar bersifat semakin kompleks</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 56.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Meningkatkan kemampuan menghadapi persoalan actual dan potensial</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 56.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Mengembangkan pola piker yang bisa dipakai pada pada masa mendatang dan dapat bermanfaat</span><o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style="height: 93pt;"> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><br /> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pengetahuan</span> <o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang mengajarkan prinsip-prinsip dan penalaran ilmiah yang terbukti bernilai bagi dunia yang didiami</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Keterampilan dan pengetahuan essensial dan bercorak vokasional yang mendasar.</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bergerak sebagai eksperimentasi alamiah untuk pribadi atau masyarakat</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pesimis terhadap pendekatan akademis, tetapi lebih focus pada penciptaan agen perubahan melalui partisipasi langsung dalam unsure-unsur kehidupan</span><o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style="height: 65.25pt;"> <td style="padding: 0.75pt; height: 65.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><br /> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Nilai</span> <o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 65.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Mengacu pada nilai normative, intelektual, dan sosiokultural</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 65.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Membantu peserta didik meyakini pada nilai pengetahuan dan kepentinganitu sendiri</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 65.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Bukan bangunan filsafat yang berdiri sendiri yang berakar pada peserta didik/manusia sebagai pemecah persoalan </span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 65.25pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pendidikan berdasarkan fakta bahwa belajar terbaik bagi manusia terjadi dalam aktifitas yang nyata</span><o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style="height: 69pt;"> <td style="padding: 0.75pt; height: 69pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><br /> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Materi kurikulum</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 69pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Mengacu pada mata pelajaran sains dan materi pengetahuan secara langsung, buku-buku sumber yang asli dan pemikir-pemikir yang hebat</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 69pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Konsentrasi studi pada materi-materi dasar tradisional</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 69pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Lebih tertarik pada perilaku prgmatis yang dapat berfungsi dan berguna dalam hidup</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 69pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Mengacu pada promosi pemakaian problem solving dan learn by doing (belajar sambil bertindak)</span><o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style="height: 93pt;"> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><br /> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Metode</span> <o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Guru harus mempunyai pemikiran yang kritis dalam mengembangkan pola pikir</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Menekankan data fakta yang tampak bercorak vokasional. Perhatian pada pendidikan yang bersifat menarik dan efesien </span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Pendidikan dipandang sebagai suatu proses pendidik adalah motivator dalam demokratis dan menyenangkan</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 93pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Melalui pendekatan utopiap-un sangat penting guana menstimulasi pemikiran tentang dunia masa depan perlu diciptakan dan berfikir jangka panjang dan pendek</span><o:p></o:p></p> </td> </tr> <tr style="height: 60pt;"> <td style="padding: 0.75pt; height: 60pt;" valign="top"> <p class="MsoNormal"><br /><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Para</span></st1:place><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> pemikir besar/ahli</span><o:p></o:p></p> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 60pt;" valign="top"> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Robert Maynard Hutchins</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Ortimer Adler</span><o:p></o:p></li></ul> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 60pt;" valign="top"> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">William C. Bagley</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Thomas Briggs</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Frederiek Breetd</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Isac L. Kandell</span><o:p></o:p></li></ul> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 60pt;" valign="top"> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">George Axtelle</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">William O. Stanley</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><st1:city st="on"><st1:place st="on"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Lawrence</span></st1:place></st1:City><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"> B. Thomas</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Frederiek C. Naff</span><o:p></o:p></li></ul> </td> <td style="padding: 0.75pt; height: 60pt;" valign="top"> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">George Count</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Harold</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Carolline Pratt</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">George Count</span><o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Horald Rugg</span><o:p></o:p></li></ul> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-82589224136962954012008-07-25T20:10:00.001-07:002008-07-25T20:10:22.441-07:00untuk mengantarkan insan dengan segala potensi diri dan berinteraksi<h3><a href="http://arifunindrabio2a.blogspot.com/2008/07/untuk-mengantarkan-insan-dengan-segala.html">untuk mengantarkan insan dengan segala potensi diri dan berinteraksi</a> <o:p></o:p></h3> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Banyak yang bahagia dengan tahun ajaran baru. Orang tua tentunya. Dia bahagia karena anaknya dapat lulus dan melanjutkan sekolahnya di sekolah lanjutan. Bagi seorang siswa baru, kebahagiaan itu antara lain punya teman baru, guru baru dan sekolah baru. Bahagia karena lulus ujian yang merupakan ”penghalang” sebagian siswa untuk menapaki sisi hidupnya lebih jauh. Sekolah pun ikut bahagia bisa menerima murid baru dengan aneka macam watak dan karakter. Pokoke tahun baru menjadi ruang bahagia bagi yang lulus dan mendapat sekolah baru.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Siswa yang lulus dan menjadi siswa baru pada setiap sekolah tentunya menyandang predikat sebagai siswa sekolah lanjutan. Mereka yang lulus sekolah dasar (SD) melanjutkan ke tingkat pertama, sedangkan yang lulus sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) melanjutkan ke tingkat atas (SLTA). Ketika itu, maka siswa baru menyandang sebuah predikat baru sebagai kaum terpelajar.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Sebagai kaum terpelajar, maka ada semacam tanggungjawab yang berdimensi dua hal. <i>Pertama,</i> berdimensi pada aspek tanggungjawab untuk menjadi pembelajar yang baik. <i>Kedua,</i> dimensi tanggungjawab sosial, yaitu bagaimana pelajar tidak hanya menjadi pembelajar, tetapi mengembangkan nalarnya pada tanggungjawab sosial sebagai bagian dari masyarakat.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Kedua hal diatas, hanya bisa dilakukan atau diperangkan oleh seorang pelajar dengan tiga karakter utama yaitu kritis, gaul dan syar’i. Ketiga hal ini cukup menjadi ciri yang melekat pada seorang pelajar, yaitu bagaimana mengembangkan sikap kritis, mampu bergaul secara proporsional dan senantiasa dalam bingkai ilahiah.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Sebab dalam konteks dimana ruang dan waktu yang bergerak begitu dinamis. Sangat dibutuhkan ketiga karakter diatas. Seorang pelajar pada masa kini menghadapi tantangan sosial, ekonomi dan politik yang tidak sederhana. Oleh karena itu, membangun kesadaran dan respons pelajar tentang masalah sosial, ekonomi dan politik juga cukup penting. Disamping belajar dengan baik.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Oleh sebab itu, maka memasuki tahun pelajaran ini, kita semua harus senantiasa optimis dapat melaksanakan tugas kemanusiaan kita dengan amanah. Oleh sebab itu, kepada pelajar ada beberapa catatan yang harus dikembangkan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="" lang="SV"><u1:p></u1:p>Kenapa harus kritis?<u1:p></u1:p></span></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Pelajar sebagaimana dijelaskan diatas, memiliki peran yang tidak ringan. Pelajar dalam zaman yang orang sering sebut sebagai era global memiliki tantangan sosial yang rumit. Perkembangan tersebut berdampak pada banyak dimensi. Lunturnya kohesifitas – rasa saling membantu sebagai sesama manusia – dalam masyarakat adalah salah satu implikasi dari perubahan zaman tersebut. </span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Mungkin kita sering mendengar ucapakan teman-teman di sekolah yang mengatakan “hari gini gak punya HP”. Itu menjadi style – gaya – sebagai effek dari perubahan zaman tersebut. Zaman yang banyak disimbolkan oleh simbol materialisme. Yaitu suatu sikap yang mengagungkan materi. Perilaku hedonis, yaitu sikap suka berfoya-foya atau bersenang-senang.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Tetentu hal diatas tidak kondusif bagi pembentukan diri pelajar, maka seorang pelajar harus memiliki tools – alat, pisau analisis – yang dapat menuntunnya memilih pilihan yang representatif untuk mengembangkan diri. Oleh sebab itu, maka diperlukan kesadaran kritis seorang pelajar. Kesadaran ini bisa diartikan sederhana yaitu kematangan personal dalam menentukan pilihan. </span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Mereka kemudian memilih bukan karena orang lain, bukan karena otoritas, bukan karena hasil pengalamannya semata, bukan karena kebiasaan akan, bukan pula karena konsesi tetapi karena <i>inquirytas</i> mereka dalam berpikir. Mereka melakukan sesuatu karena sadar bahwa itu adalah penting dan berguna. Ali Syariati mengatakan bahwa jika tidak ada proses berpikir secara sadar maka aktivisme kemudian terjebak kedalam <i>takhyul, fanatisme</i> dan sebagainya.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Sebagai seorang pelajar, kritisisme harus senantiasa dibangun. Sebab salah satu ciri khas yang harus menjadi simbolnya adalah kritis. Membangun kesadaran kritis bukanlah pekerjaan mudah. Sebab itu, maka melatih diri dan mengaktifkan diri pada lembaga / organisasi menjadi sangat penting sebagai wadah belajar yang cukup reflektif dalam perjalanan kemanusiaan kita. Maka berlatilah untuk merespon sesuatu yang ganjil di lingkungan sekitar lalu pertanyakan kenapa terjadi demikian? Hal – hal kecil seperti ini cukup membantu kita pada tahapan kehidupan selanjutnya.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="" lang="SV"><u1:p></u1:p>Gaul (Populisme)<u1:p></u1:p></span></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Gaul dalam hal ini hampir sama maknanya dengan fungsi integratif. Suatu kemampuan untuk bersama dengan realitas, bersatu dengan komunitas pelajar. Hendaknya pemahaman kita tentang ini bukan hanya pemahaman tentang pola konsumerisme, pola pergaulan yang bebas, perilaku bebas dsb. Kemampuan ini bukan hanya kemampuan untuk memahami tapi lebih jauh kepada proses untuk mengubah. Proses mengubah inilah yang kemudian menjadi wilayah tanggungjawab sosial pelajar.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="SV">Sebagaimana sudah dijelaskan diatas. Bahwa kita tidak lagi hidup di zaman batu yang serba tradisional. Tetapi kita berada pada zaman yang serba maju. Dilengkapi dengan berbagai macam kemudahan-kemudahan. Tetapi disisi yang lain juga melahirkan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan. Seperti penyalah gunaan teknologi yang juga berdampak pada kemanusiaan. Itulah sebabnya para kritikus modernisasi sering mengatakan bahwa modernisasi telah menimbulkan malapetaka kemanusiaan dan lingkungan yang demikian besar.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Sebab itu harus dibangun pemahaman yang <i>profetik </i>(kenabian)<i>.</i> Suatu kemampuan yang bukan hanya bersama, memiliki, empati akan tetapi dilengkapi dengan kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menatanya kembali sehingga <i>culture syock</i> kemudian tidak menjadi gejala yang dapat menghambat secara signifikan. Dalam hal ini kita bisa belajar dari keteladanan Nabi yang agung. Bagaimana nabi merencanakan dan mendesain dakwahnya sedemikian sehingga orang tidak meresa diganggu. Sebab kehadiran Islam adalah sebagai <i>rahmatan lil alamin</i>.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="" lang="IN"><u1:p></u1:p>Bingkai ilahiah<u1:p></u1:p></span></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Terma ketiga yang harus senantiasa dibangun adalah syar’i, artiya sesuai dengan nilai-nilai Islam. Aktivitas kepelajaran kita harus tetap dibingkai dalam frame Islam. Atau aktivisme kita harus senantiasa dalam bingkai ilahiah. Lebih spesifiknya bahwa pelajar muslim harus senantiasa dalam terang wahyu.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Hal ini mengingat bahwa sebagai pelajar Muslim yang menjadikan Islam sebagai ruh pergerakan, ruh aktivisme dan islam sebagai pijakan. Akan tetapi bukan berarti lalu terjebak ke dalam paradigma – cara pandang – ekslusifisme – hanya untuk geolongan atau komunitasnya sendiri –, yang kemudian memandang bahwa kebenaran mutlak harus menjadi milik kita dan orang lain adalah salah.</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="" lang="IN">Akhirnya ketiga terma diatas harus senantiasa dikembangkan dalam kerangka proses pembinaan yang berjalan secara terus menerus dan terintegrasi satu dengan lainnya. Sehingga pada akhirnya menciptakan satu makna dan brand pelajar Muhammadiyah yang kritis, integratif dan syar’i. <i>Wallahu a’lam bisshawab</i></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="" lang="SV">Oleh : Masmulyadi <a href="http://interupsicyber.blogspot.com/2007/08/pelajar-kritis-gaul-dan-syari.html#_ftn1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span style="text-decoration: none;">*</span></span></a><u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-51948796387707257192008-07-25T20:08:00.000-07:002008-07-25T20:09:39.346-07:00nilai kemanusian yang adil demokrasi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan<h3><a href="http://arifunindrabio2a.blogspot.com/2008/07/nilai-kemanusian-yang-adil-demokrasi.html">nilai kemanusian yang adil demokrasi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan</a> <o:p></o:p></h3> <p class="MsoNormal">nilai yang adil,demokrasi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dalam kontek bela negara. <o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 18pt;"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">A.<span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"></span></span></b><span style="font-size: 7pt;" lang="IN"> </span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN"></span>Demokrasi, HAM, dan Negara<u1:p></u1:p></b><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">HAM dan demokrasi merupakan konsepsi kemanusiaan dan relasi sosial yang dilahirkan dari sejarah peradaban manusia di seluruh penjuru dunia. HAM dan demokrasi juga dapat dimaknai sebagai hasil perjuangan manusia untuk mempertahankan dan mencapai harkat kemanusiaannya, sebab hingga saat ini hanya konsepsi HAM dan demokrasilah yang terbukti paling mengakui dan menjamin harkat kemanusiaan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Konsepsi HAM dan demokrasi dapat dilacak secara teologis berupa relativitas manusia dan kemutlakan Tuhan. Konsekuensinya, tidak ada manusia yang dianggap menempati posisi lebih tinggi, karena hanya satu yang mutlak dan merupakan <i>prima facie</i>, yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Semua manusia memiliki potensi untuk mencapai kebenaran, tetapi tidak mungkin kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yang benar secara mutlak hanya Tuhan. Maka semua pemikiran manusia juga harus dinilai kebenarannya secara relatif. Pemikiran yang mengklaim sebagai benar secara mutlak, dan yang lain berarti salah secara mutlak, adalah pemikiran yang bertentangan dengan kemanusiaan dan ketuhanan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan seperangkat hak yang menjamin derajatnya sebagai manusia. Hak-hak inilah yang kemudian disebut dengan hak asasi manusia, yaitu hak yang diperoleh sejak kelahirannya sebagai manusia yang merupakan karunia Sang Pencipta.<a name="_ftnref1"></a><span style=""></span> Karena setiap manusia diciptakan kedudukannya sederajat dengan hak-hak yang sama, maka prinsip persamaan dan kesederajatan merupakan hal utama dalam interaksi sosial. Namun kenyataan menunjukan bahwa manusia selalu hidup dalam komunitas sosial untuk dapat menjaga derajat kemanusiaan dan mencapai tujuannya. Hal ini tidak mungkin dapat dilakukan secara individual. Akibatnya, muncul struktur sosial. Dibutuhkan kekuasaan untuk menjalankan organisasi sosial tersebut.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Kekuasaan dalam suatu organisasi dapat diperoleh berdasarkan legitimasi religius, legitimasi ideologis eliter atau pun legitimasi pragmatis.<a name="_ftnref2"></a><span style=""></span> Namun kekuasaan berdasarkan legitimasi-legitimasi tersebut dengan sendirinya mengingkari kesamaan dan kesederajatan manusia, karena mengklaim kedudukan lebih tinggi sekelompok manusia dari manusia lainnya. Selain itu, kekuasaan yang berdasarkan ketiga legitimasi diatas akan menjadi kekuasaan yang absolut, karena asumsi dasarnya menempatkan kelompok yang memerintah sebagai pihak yang berwenang secara istimewa dan lebih tahu dalam menjalankan urusan kekuasaan negara. Kekuasaan yang didirikan berdasarkan ketiga legitimasi tersebut bisa dipastikan akan menjadi kekuasaan yang otoriter. <u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Konsepsi demokrasilah yang memberikan landasan dan mekanisme kekuasaan berdasarkan prinsip persamaan dan kesederajatan manusia. Demokrasi menempatkan manusia sebagai pemilik kedaulatan yang kemudian dikenal dengan prinsip kedaulatan rakyat. Berdasarkan pada teori kontrak sosial,<a name="_ftnref3"></a><span style=""></span> untuk memenuhi hak-hak tiap manusia tidak mungkin dicapai oleh masing-masing orang secara individual, tetapi harus bersama-sama. Maka dibuatlah perjanjian sosial yang berisi tentang apa yang menjadi tujuan bersama, batas-batas hak individual, dan siapa yang bertanggungjawab untuk pencapaian tujuan tersebut dan menjalankan perjanjian yang telah dibuat dengan batas-batasnya. Perjanjian tersebut diwujudkan dalam bentuk konstitusi sebagai hukum tertinggi di suatu negara (<i>the supreme law of the land</i>), yang kemudian dielaborasi secara konsisten dalam hukum dan kebijakan negara. Proses demokrasi juga terwujud melalui prosedur pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat dan pejabat publik lainnya. <u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.7pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Konsepsi HAM dan demokrasi dalam perkembangannya sangat terkait dengan konsepsi negara hukum. Dalam sebuah negara hukum, sesungguhnya yang memerintah adalah hukum, bukan manusia. Hukum dimaknai sebagai kesatuan hirarkis tatanan norma hukum yang berpuncak pada konstitusi. Hal ini berarti bahwa dalam sebuah negara hukum menghendaki adanya supremasi konstitusi. Supremasi konstitusi disamping merupakan konsekuensi dari konsep negara hukum, sekaligus merupakan pelaksanaan demokrasi karena konstitusi adalah wujud perjanjian sosial tertinggi.<a name="_ftnref4"></a><span style=""></span> </span><o:p></o:p></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.7pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Selain itu, prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat dapat menjamin peran serta masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga setiap peraturan perundang-undangan yang diterapkan dan ditegakkan benar-benar mencerminkan perasaan keadilan masyarakat. Hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak boleh ditetapkan dan diterapkan secara sepihak oleh dan atau hanya untuk kepentingan penguasa. Hal ini bertentangan dengan prinsip demokrasi. Hukum tidak dimaksudkan untuk hanya menjamin kepentingan beberapa orang yang berkuasa, melainkan menjamin kepentingan keadilan bagi semua orang. Dengan demikian negara hukum yang dikembangkan bukan <i>absolute rechtsstaat</i>, melainkan <i>democratische rechtsstaat</i>.<a name="_ftnref5"></a><a href="http://arifunindrabio2a.blogspot.com/2008/07/nilai-kemanusian-yang-adil-demokrasi.html#_ftn5" title=""><span style=""></span></a></span><span style=""></span><o:p></o:p></p> <u1:p></u1:p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 35.7pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Sebagaimana telah berhasil dirumuskan dalam naskah Perubahan Kedua UUD 1945, ketentuan mengenai hak-hak asasi manusia telah mendapatkan jaminan konstitusional yang sangat kuat dalam Undang-Undang Dasar. Sebagian besar materi Undang-Undang Dasar ini sebenarnya berasal dari rumusan Undang-Undang yang telah disahkan sebelumnya, yaitu UU tentang Hak Asasi Manusia. Jika dirumuskan kembali, maka materi yang sudah diadopsikan ke dalam rumusan Undang-Undang Dasar 1945 mencakup 27 materi berikut:<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">1. Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya<a name="_ftnref6"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">2. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah<a name="_ftnref7"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">3. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi<a name="_ftnref8"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">4. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu<a name="_ftnref9"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">5. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih </span>tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali<a name="_ftnref10"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">6. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya<a name="_ftnref11"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">7. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat<a name="_ftnref12"></a><span style=""></span>. <u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">8. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia<a name="_ftnref13"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">9. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi<a name="_ftnref14"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">10. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain<a name="_ftnref15"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">11. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan<a name="_ftnref16"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">12. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan<a name="_ftnref17"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">13. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat<a name="_ftnref18"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">14. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun<a name="_ftnref19"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">15. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia<a name="_ftnref20"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">16. Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya<a name="_ftnref21"></a><span style=""></span>. <u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">17. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum<a name="_ftnref22"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">18. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja<a name="_ftnref23"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">19. Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan<a name="_ftnref24"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">20. Negara, dalam keadaan apapun, tidak dapat mengurangi hak setiap orang untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut<a name="_ftnref25"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">21. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa<a name="_ftnref26"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">22. Negara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan yang diajarkan oleh setiap agama, dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menjalankan ajaran agamanya<a name="_ftnref27"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">23. <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan </span>hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah<a name="_ftnref28"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">24. Untuk memajukan, menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan<a name="_ftnref29"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">25. Untuk menjamin pelaksanaan Pasal 4 ayat (5) tersebut di atas, dibentuk xe "Komisi Nasional Hak Asasi Manusia"Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen menurut ketentuan yang diatur dengan undang-undang<a name="_ftnref30"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">26. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">27. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis<a name="_ftnref31"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN"><u1:p></u1:p>Jika ke-27 ketentuan yang sudah diadopsikan ke dalam Undang-Undang Dasar diperluas dengan memasukkan elemen baru yang bersifat menyempurnakan rumusan yang ada, lalu dikelompokkan kembali sehingga mencakup ketentuan-ketentuan baru yang belum dimuat di dalamnya, maka rumusan hak asasi manusia dalam Undang-Undang Dasar dapat mencakup lima kelompok materi sebagai berikut:<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">1. Kelompok Hak-Hak Sipil yang dapat dirumuskan menjadi:<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">a. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">b. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat kemanusiaan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">c. Setiap orang berhak untuk bebas dari segala bentuk perbudakan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">d. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">e. Setiap orang berhak untuk bebas memiliki keyakinan, pikiran dan hati nurani.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">f. Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">g. Setiap orang berhak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">h. Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">i. Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">j. Setiap orang berhak akan status kewarganegaraan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">k. Setiap orang berhak untuk bebas bertempat tinggal di wilayah negaranya, meninggalkan dan kembali ke negaranya.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">l. Setiap orang berhak memperoleh suaka politik.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">m. Setiap orang berhak bebas dari segala bentuk perlakuan diskriminatif dan berhak mendapatkan perlindungan hukum dari perlakuan yang bersifat diskriminatif tersebut.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="text-indent: 34pt; line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN"><u1:p></u1:p>Terhadap hak-hak sipil tersebut, dalam keadaan apapun atau bagaimanapun, negara tidak dapat mengurangi arti hak-hak yang ditentukan dalam Kelompok 1 “a” sampai dengan “h”. Namun, ketentuan tersebut tentu tidak dimaksud dan tidak dapat diartikan atau digunakan sebagai dasar untuk membebaskan seseorang dari <span style="letter-spacing: -0.1pt;">penuntutan atas pelanggaran hak asasi manusia yang berat yang </span>diakui menurut ketentuan hukum Internasional. Pembatasan dan penegasan ini penting untuk memastikan bahwa ketentuan tersebut tidak dimanfaatkan secara semena-mena oleh pihak-pihak yang berusaha membebaskan diri dari ancaman tuntutan. Justru di sinilah letak kontroversi yang timbul setelah ketentuan Pasal 28I Perubahan Kedua UUD 1945 disahkan beberapa waktu yang lalu.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN"><u1:p></u1:p>2. Kelompok Hak-Hak Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">a. <span style="letter-spacing: -0.1pt;">Setiap warga negara berhak untuk berserikat, berkumpul </span>dan menyatakan pendapatnya secara damai.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">b. Setiap warga negara berhak untuk memilih dan dipilih dalam rangka lembaga perwakilan rakyat.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">c. Setiap warga negara dapat diangkat untuk menduduki jabatan-jabatan publik.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">d. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang sah dan layak bagi kemanusiaan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">e. Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat perlakuan yang layak dalam hubungan kerja yang berkeadilan.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">f. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">g. Setiap warga negara berhak atas jaminan sosial yang dibutuhkan untuk hidup layak dan memungkinkan pengembangan dirinya sebagai manusia yang bermartabat.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">h. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">i. Setiap orang berhak untuk memperoleh dan memilih pendidikan dan pengajaran.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">j. Setiap orang berhak mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan umat manusia.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">k. Negara menjamin penghormatan atas identitas budaya dan hak-hak masyarakat lokal selaras dengan perkembangan zaman dan tingkat peradaban bangsa<a name="_ftnref32"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">l. Negara mengakui setiap budaya sebagai bagian dari kebudayaan nasional.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">m. Negara menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral kemanusiaan yang diajarkan oleh setiap agama, dan menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk dan menjalankan ajaran agamanya<a name="_ftnref33"></a><span style=""></span>.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN"><u1:p></u1:p>3. Kelompok Hak-Hak Khusus dan Hak Atas Pembangunan<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">a. Setiap warga negara yang menyandang masalah sosial, termasuk kelompok masyarakat yang terasing dan yang hidup di lingkungan terpencil, berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan yang sama.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">b. Hak perempuan dijamin dan dilindungi untuk mencapai kesetaraan gender dalam kehidupan nasional.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">c. Hak khusus yang melekat pada diri perempuan yang dikarenakan oleh fungsi reproduksinya dijamin dan dilindungi oleh hukum.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">d. Setiap anak berhak atas kasih sayang, perhatian dan perlindungan orangtua, keluarga, masyarakat dan negara bagi pertumbuhan fisik dan mental serta perkembangan pribadinya.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">e. Setiap warga negara berhak untuk berperan serta dalam pengelolaan dan turut menikmati manfaat yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan alam.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">f. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">g. Kebijakan, perlakuan atau tindakan khusus yang bersifat sementara dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan yang sah yang dimaksudkan untuk menyetarakan tingkat perkembangan kelompok tertentu yang pernah mengalami perlakuan diskriminasi dengan kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, dan perlakuan khusus sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal ini, tidak termasuk dalam pengertian diskriminasi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat (13).<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN"><u1:p></u1:p>4. Tanggungjawab Negara dan Kewajiban Asasi Manusia<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">a. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">b. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk pada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan sesuai dengan nilai-nilai agama, moralitas dan kesusilaan, keamanan dan ketertiban umum dalam masyarakat yang demokratis.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">c. Negara bertanggungjawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak-hak asasi manusia.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="tab2" style="line-height: 18pt;"><span style="" lang="IN">d. Untuk menjamin pelaksanaan hak asasi manusia, dibentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang bersifat independen dan tidak memihak yang pembentukan, susunan dan kedudukannya diatur dengan undang-undang.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 34pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia; letter-spacing: -0.1pt;" lang="IN"><u1:p></u1:p>Ketentuan-ketentuan yang memberikan jaminan konstitusional </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">terhadap hak-hak asasi manusia itu sangat penting dan bahkan dianggap merupakan salah satu ciri pokok dianutnya prinsip negara hukum di suatu negara. Namun di samping hak-hak asasi manusia, harus pula dipahami bahwa setiap orang memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang juga bersifat asasi. Setiap orang, selama hidupnya sejak sebelum kelahiran, memiliki hak dan kewajiban yang hakiki sebagai manusia. Pembentukan negara dan pemerintahan, untuk alasan apapun, tidak boleh menghilangkan prinsip hak dan kewajiban yang disandang oleh setiap manusia. Karena itu, jaminan hak dan kewajiban itu tidak ditentukan oleh kedudukan orang sebagai warga suatu negara. Setiap orang di manapun ia berada harus dijamin hak-hak dasarnya. Pada saat yang bersamaan, setiap orang di manapun ia berada, juga wajib menjunjung tinggi hak-hak asasi orang lain sebagaimana mestinya. Keseimbangan kesadaran akan adanya hak dan kewajiban asasi ini merupakan ciri penting pandangan dasar bangsa Indonesia mengenai manusia dan kemanusiaan yang adil dan beradab.<u1:p></u1:p></span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 34pt; line-height: 18pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">Bangsa Indonesia memahami bahwa </span><span style="" lang="IN">xe "The Universal Declaration of Human Rights"</span><i><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">The Universal Declaration of Human Rights</span></i><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN"> yang dicetuskan pada tahun 1948 merupakan pernyataan umat manusia yang mengandung nilai-nilai universal yang wajib dihormati. Bersamaan dengan itu, bangsa Indonesia juga memandang bahwa </span><span style="" lang="IN">xe "The Universal Declaration of Human Responsibility"</span><i><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN">The Universal Declaration of Human Responsibility</span></i><span style="font-size: 11pt; font-family: Georgia;" lang="IN"> yang dicetuskan oleh Inter-Action Council pada tahun 1997 juga mengandung nilai universal yang wajib dijunjung tinggi untuk <i>melengkapi The Universal Declaration of Human Rights</i> tersebut. Kesadaran umum mengenai hak-hak dan kewajiban asasi manusia itu menjiwai keseluruhan sistem hukum dan konstitusi Indonesia, dan karena itu, perlu diadopsikan ke dalam rumusan Undang-Undang Dasar atas dasar pengertian-pengertian dasar yang dikembangkan sendiri oleh bangsa Indonesia. Karena itu, perumusannya dalam Undang-Undang Dasar ini mencakup warisan-warisan pemikiran mengenai hak asasi manusia di masa lalu dan mencakup pula pemikiran-pemikiran yang masih terus akan berkembang di masa-masa yang akan datang.</span><o:p></o:p></p>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-19755673703891729132008-07-25T20:07:00.000-07:002008-07-25T20:08:28.058-07:00nilai etika dan estetika dalam berbudaya<p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Secara historis perkembangan zaman boleh saja mengalami perubahan yang dahsyatmun, peran kesenian tidak akan pernah berubah dalam tatanan kehidupan manusia. Sebab, melalui media kesenian, makna harkat menjadi citra manusia berbudaya semakin jelas dan nyata.<br />Bagi manusia <st1:country-region st="on"><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></st1:place></st1:country-region> telanjur memiliki meterai sebagai bangsa yang berbudaya. Semua itu dikarenakan kekayaan dari keragaman kesenian daerah dari Sabang sampai Merauke yang tidak banyak dimiliki bangsa lain. Namun, dalam sekejap, pandangan terhadap bangsa kita menjadi ”aneh” di mata dunia. Apalagi dengan mencuatnya berbagai peristiwa kerusuhan, dan terjadinya pelanggaran HAM yang menonjol makin memojokkan nilai-nilai kemanusiaan dalam potret kepribadian bangsa.<br />Padahal, secara substansial bangsa kita dikenal sangat ramah, sopan, santun dan sangat menghargai perbedaan sebagai aset kekayaan dalam dinamika hidup keseharian. Transparansi potret perilaku ini adalah cermin yang tak bisa disangkal. Bahkan, relung kehidupan terhadap nilai-nilai etika, moral dan budaya menjadi bagian yang tak terpisahkan. Namun, kenyataannya kini semuanya telah tercerabut dan ”nyaris” terlupakan.<br />Barangkali ada benarnya, dalam potret kehidupan bangsa yang amburadul ini, kita masih memiliki wadah BKKNI (Badan Koordinasi Kebudayaan Nasional Indonesia) yang mengubah haluan dalam transformasi sosial, menjadi BKKI (Badan Kerja sama Kesenian Indonesia) pada Februari lalu. Barangkali dengan baju dan bendera baru ini, H. Soeparmo yang terpilih sebagai ”bidannya” dapat membawa reformasi struktural dan sekaligus dapat memobilisasi aktivitas kesenian sebagaimana kebutuhan bangsa kita. Sebab, salah satu tugas dalam peran berkesenian adalah membawa kemerdekaan dan kebebasan kreativitas bagi umat manusia sebagai dasar utama.<br /><br />Tulang Punggung<br />Suatu dimensi baru, jika dalam pola kebijakan untuk meraih citra sebagai manusia <st1:country-region st="on"><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></st1:place></st1:country-region> dapat diwujudkan. Untuk hal tersebut, kebijakan menjadi bagian yang substansial sifatnya. Bukan memberi penekanan pada konsep keorganisasian, sebagai bendera baru dalam praktik kebebasan. Melainkan, bercermin pada kebutuhan manusia terhadap kebenaran, dan nilai-nilai keadilan. Sehingga, kesenian dapat menjadi tulang punggung mempererat kehidupan yang lebih tenang, teduh dan harmonis.<br />Dalam koridor menjalin kesatuan dan persatuan bangsa, dan mengangkat citra kehidupan manusia <st1:country-region st="on"><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></st1:place></st1:country-region> di mata dunia, perlu adanya upaya yang tangguh dan kokoh. Sebab, tanpa upaya tersebut niscaya kita hanya mengenang masa silam dan mengubur masa depan dari lahirnya sebuah peradaban. Dalam hal ini kita sebagai bangsa yang dikenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, tentu tidak akan rela.<br />Namun demikian, gradasi budaya itu menukik tajam, dan dapat dirasakan sejak jatuhnya rezim Soeharto. Meskipun, pada rezim kekuasaan Orde Baru bukan berarti tidak ada sama sekali pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, justru karena terselubung dengan rapi maka ”borok” kemerosotan moral itu tidak begitu tampak. Tetapi, kini semuanya menjadi serba terbuka dan menganga. Siapa pun punya hak dan kewajiban untuk menjadi ”pelaku” reformasi, tidak sekadar jadi penonton. Itu sebabnya, tidaklah salah jika dalam memperbaiki kondisi bangsa, kita juga proaktif dalam menyikapinya.<br />Tak dapat disangkal, jika kesenian merupakan kebutuhan dasar manusia secara kodrati dan unsur pokok dalam pembangunan manusia <st1:country-region st="on"><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></st1:place></st1:country-region>. Tanpa kesenian, manusia akan menjadi kehilangan jati diri dan akal sehat. Sebab, kebutuhan manusia itu bukan hanya melangsungkan hajat hidup semata, tetapi juga harus mengedepankan nilai-nilai etika dan estetika. Untuk wujudkan manusia dewasa yang sadar akan arti pentingnya manusia berbudaya, obat penawar itu barangkali adalah kesenian.<br />Unsur penciptaan manusia sebagai proses adalah konteks budaya. Dalam hal ini, apa yang diimpikan Konosuke Matsushita dalam bukunya Pikiran Tentang Manusia menjadi dasar pijakan kita, jika ingin menjadi manusia seutuhnya. Sebab, pada dasarnya manusia membawa kebahagiaan dan mengajarkan pergaulan yang baik dan jika perlu memaafkan sesamanya. Karena, dari sinilah dapat berkembang kesenian, kesusastraan, musik dan nilai-nilai moral. Sehingga, pikiran manusia menjadi cerah dan jiwanya menjadi kaya.<br />Bertalian dengan konteks itu, Soeparmo dalam ceramahnya di depan pengurus daerah juga mengatakan hal yang sama. Artinya, jika manusia sudah tidak mampu menjalankan tugas kreativitasnya, maka manusia itu menjadi mandek dan mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan.<br /><br />Kondisi Semrawut<br />Carut marut kehidupan saat ini, semakin tumpang tindih. Persoalan bangsa menjadi bara api yang sulit untuk dipadamkan. Kondisi sosial yang tidak lagi bersahabat, menjadikan manusia makin kehilangan jati dirinya. Bahkan berbagai ramalan menatap masa depan bangsa, hanya berisi pesimistis dan sinis. Jika kearifan yang dimiliki manusia semakin sempit dan terbatas, barangkali kegelisahan sebagai anak bangsa semakin beralasan.<br />Potret sosial yang kini menjadi skenario massal masih menjadi tekanan dalam konteks berpolitik. Akibatnya, pertarungan yang tidak pernah akan menyelesaikan masalah terus berjalan tanpa ada ”rem” nya. Dan itu dapat kita lihat secara kasat mata, pertunjukan ”dagelan” yang hanya untuk memuaskan nafsu kekuasaan dan ingin menunjukkan kekuatan dalam menggalang <st1:city st="on"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><st1:place st="on">massa</st1:place></st1:City></st1:place></st1:city>.<br />Padahal, tugas sebagai manusia yang berbudaya senantiasa mengulurkan cinta kasih, perdamaian dan menjaga harmoni kehidupan. Tetapi, kenyataannya sikap dan perilaku dalam potret masa kini, nilai-nilai etika, norma-norma sosial, dan hukum moral menjadi ”haram” untuk dijadikan landasan berpikir yang sehat. Bahkan, upaya untuk berani membohongi diri sendiri, adalah ciri-ciri lenturnya nilai-nilai budaya.<br />Dimensi sosial semacam ini, <st1:country-region st="on"><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></st1:place></st1:country-region> di mata dunia semakin menjadi bahan lelucon. Apalagi yang harus dijadikan komoditi bangsa dari berbagai aspek kehidupan.<br /><br />Bicara soal ekonomi, bangsa <st1:country-region st="on"><st1:place st="on"><st1:country-region st="on"><st1:place st="on">Indonesia</st1:place></st1:country-region></st1:place></st1:country-region> sudah menggadaikan diri nasibnya pada IMF. Soal politik, dianggap ”ludrukan” karena hanya sekadar entertainment. Dan lebih mengerikan lagi, pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di daerah-daerah membuat bingkai kemanusiaan semakin tidak memiliki harga diri. Dan masih banyak persoalan seputar kita yang semakin semrawut dan kehilangan konteks dalam pijakan untuk membangun manusia seutuhnya.<br />Jalan pintas melalui kesenian, barangkali masih bisa menjadi ”mediasi” silahturahmi di mata dunia. Karena dalam pendekatan kesenian, estika, etika, dan hukum moral merupakan ekspresi yang tidak pernah bicara soal kalah menang. Melainkan, dalam korelasi budaya pintu melalui kesenian masih bisa dijadikan komoditi yang bisa dijadikan akses kepercayaan.<br />Apalagi dengan diberikannya kebebasan terhadap otonomi daerah, melalui undang-undang No.22/1999 harus dipandang sebagai suatu masa pencerahan dalam pembangunan manusia seutuhnya. Karena dengan otoritas yang ada, daerah dapat membangun wilayahnya dan pengembangan terhadap kesenian tidak lagi dijadikan ”proyek” yang sentralistik di pusat, <st1:city st="on"><st1:place st="on"><st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:City></st1:place></st1:city>. Kebebasan akan hal ini, harus dijadikan peluang untuk membangun potensi yang ada.<br />Karena itu makna pembangunan, jangan hanya dilihat dari sukses dan tidaknya sarana jalan tol, pasar swalayan, mal-mal atau bahkan tempat-tempat hiburan yang kini sedang ”menggoda” mata budaya. Padahal ada hal yang lebih penting dari pesan Eric From dalam bukunya Manusia Bagi Dirinya bahwa, ”Ketidakharmonisan eksistensi, manusia menimbulkan kebutuhan yang jauh melebihi kebutuhan asli kebinatangannya. Kebutuhan-kebutuhan ini menimbulkan dorongan yang memaksa untuk memperbaiki sebuah kesatuan dan keseimbangan antara dirinya dan bagian alam.”<br />Jika demikian masalahnya, masihkah kita men-dewa-kan pembangunan dalam arti yang harafiah sebagai lingkup keberadaan manusia. Sebab masih ada yang lebih substansial, pembangunan manusia seutuhnya lewat kesenian adalah cermin bagi kepribadian bangsa. Ironis, selama ini kita hanya terlena dalam memikirkan nasib bangsa dari sisi pembangunan perut semata. Akibatnya, dari waktu ke waktu, kita hanya bisa merenungi peradaban baru yang membawa bangsa ini semakin bodoh.<br /><br />Penulis adalah pemerhati masalah<br />oleh Drs.Nirwanto</span><o:p></o:p></p>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-56883650932066988422008-03-28T01:42:00.001-07:002008-03-28T01:49:11.739-07:00PERMENDIKNAS<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">NOMOR 24 </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">TAHUN 2006<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style=""> </span><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <h2 style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; text-decoration: none;" lang="IN">TENTANG<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style=""> </span><span style=""> </span>PELAKSANAAN <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR<span style=""> </span>22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI <span style=""> </span>UNTUK SATUAN<span style=""> </span>PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN<span style=""> </span>NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006<span style=""> </span>TENTANG <span style=""> </span>STANDAR <span style=""> </span>KOMPETENSI <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">LULUSAN UNTUK SATUAN <span style=""> </span>PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 8pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -1in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.25in; text-indent: -1.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Menimbang<span style=""> </span>:<span style=""> </span>bahwa agar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22<span style=""> </span>Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dapat dilaksanakan di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah secara baik, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional <span style=""> </span>tentang <span style=""> </span>Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.5in; text-indent: -107.65pt;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Mengingat<span style=""> </span>:<span style=""> </span>1.<span style=""> </span>Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-bottom: 8pt;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-bottom: 8pt;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tatakerja Kementrian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir<span style=""> </span>dengan Keputusan Presiden<span style=""> </span>Nomor 20/P Tahun 2005;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang<span style=""> </span>Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0in 0in 8pt 1.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang<span style=""> </span>Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.75in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">MEMUTUSKAN:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 99pt; text-align: center; text-indent: -99pt;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -1.5in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Menetapkan<span style=""> </span>:<span style=""> </span>PERATURAN </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG <span style=""> </span><span style=""> </span>PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI <span style=""> </span>UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN<span style=""> </span>NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -1.5in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pasal 1<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Satuan pendidikan<span style=""> </span>dasar dan menengah mengembangkan dan menetapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai kebutuhan satuan pendidikan <span style=""> </span>yang bersangkutan berdasarkan pada : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 sampai dengan Pasal 38;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Pemerintah<span style=""> </span>Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 5 sampai dengan Pasal 18, dan Pasal 25 sampai dengan Pasal 27;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional <span style=""> </span>Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">(2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengembangkan kurikulum dengan <span style=""> </span>standar yang lebih tinggi dari Standar Isi <span style=""> </span>sebagaimana <span style=""> </span>diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional<span style=""> </span>Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Standar Kompentesi Lulusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">(3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pengembangan dan penetapan <span style=""> </span>kurikulum tingkat satuan pendidikan<span style=""> </span><span style=""> </span>dasar dan menengah memperhatikan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">(4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style=""> </span>Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh BSNP.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">(5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan dasar dan menengah setelah<span style=""> </span>memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah atau Komite Madrasah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pasal 2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mulai tahun ajaran 2006/2007.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: -3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -21pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Satuan pendidikan <span style=""> </span>dasar dan menengah harus sudah mulai menerapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah<span style=""> </span><span style=""> </span>paling lambat tahun ajaran 2009/2010.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Satuan<span style="color: blue;"> </span>pendidikan dasar dan menengah <span style=""> </span>pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang telah melaksanakan<span style=""> </span>uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh dapat menerapkan secara menyeluruh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah<span style=""> </span>untuk <span style=""> </span>semua tingkatan kelasnya mulai tahun ajaran 2006/2007.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Satuan pendidikan dasar dan menengah <span style=""> </span>yang belum melaksanakan uji coba kurikulum 2004, melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri <span style=""> </span>Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah secara bertahap dalam waktu paling lama 3 tahun, dengan tahapan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Untuk sekolah dasar (SD), madrasah ibtidaiyah (MI), <span style=""> </span>dan sekolah dasar luar biasa (SDLB):<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span>- tahun I<span style=""> </span>: kelas 1 dan 4;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span>- tahun II<span style=""> </span>: kelas 1,2,4, dan 5;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span>- tahun<span style=""> </span>III<span style=""> </span>: kelas 1,2,3,4,5 dan 6.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Untuk sekolah menengah pertama (SMP), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah aliyah kejuruan (MAK), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span>- tahun I<span style=""> </span>: kelas 1;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span>- tahun II<span style=""> </span>: kelas 1 dan 2;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span>- tahun III<span style=""> </span>: kelas 1,2, dan 3.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(5)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Penyimpangan terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan setelah mendapat izin Menteri Pendidikan Nasional.<span style="letter-spacing: -0.15pt;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Pasal<span style=""> </span>3<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 9pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Gubernur dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style=""> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">untuk satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus, <span style=""> </span></span>disesuaikan <span style=""> </span>dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan di provinsi masing-masing. <span style="letter-spacing: -0.15pt;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Bupati/walikota dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk </span> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"> <span style="letter-spacing: -0.15pt;">untuk satuan pendidikan dasar,<span style=""> </span></span><span style=""> </span>disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan di kabupaten/kota masing-masing.<span style="letter-spacing: -0.15pt;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">(2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Menteri Agama dapat mengatur jadwal pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">untuk satuan pendidikan m<span style="letter-spacing: -0.15pt;">adrasah ibtidaiyah (MI),<span style=""> </span>madrasah tsanawiyah (MTs), <span style=""> </span>madrasah aliyah (MA), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK),<span style=""> </span>d</span>isesuaikan dengan kondisi dan kesiapan satuan pendidikan yang bersangkutan.<span style="letter-spacing: -0.15pt;"><o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pasal 4<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt;" lang="IN"><span style="">(1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">BSNP melakukan pemantauan perkembangan dan evaluasi pelaksanaan <span style="letter-spacing: -0.15pt;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span>pada tingkat satuan pendidikan, secara nasional.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt;" lang="IN"><span style="">(2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">BSNP dapat mengajukan usul revisi <span style=""> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah</span><span style=""> </span>sesuai dengan keperluan berdasarkan pemantauan hasil evaluasi sebagaimana<span style=""> </span>dimaksud pada ayat (1).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pasal 5<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Direktorat Jenderal<span style=""> </span>Manajemen<span style=""> </span>Pendidikan Dasar dan Menengah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">menggandakan <span style="letter-spacing: -0.15pt;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,</span><span style=""> </span>serta mendistribusikannya kepada setiap satuan pendidikan secara nasional;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">melakukan usaha secara nasional agar sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar dan menengah dapat <span style=""> </span>mendukung penerapan <span style="letter-spacing: -0.15pt;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center; text-indent: -27pt;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pasal 6<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -27pt;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Direktorat<span style=""> </span>Jenderal<span style=""> </span>Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">melakukan sosialisasi <span style=""> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun BSNP, </span><span style=""> </span>terhadap guru, kepala sekolah<span style="letter-spacing: -0.15pt;">, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya yang relevan melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)<span style=""> </span>dan/atau<span style=""> </span>Pusat<span style=""> </span>Pengembangan<span style=""> </span>dan Penataran Guru (PPPG);</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">melakukan sosialisasi <span style="letter-spacing: -0.15pt;">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun <span style=""> </span>BSNP </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">kepada dinas pendidikan provinsi,<span style=""> </span>dinas pendidikan kabupaten/kota, dan dewan pendidikan;</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">membantu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penjaminan mutu satuan pendidikan dasar dan menengah agar<span style=""> </span>dapat memenuhi </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">melalui LPMP.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Pasal 7<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">mengembangkan model-model kurikulum<span style=""> </span>sebagai masukan bagi BSNP;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">mengembangkan dan mengujicobakan model-model kurikulum inovatif;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">mengembangkan dan mengujicobakan model kurikulum untuk pendidikan layanan khusus;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">bekerjasama dengan perguruan tinggi dan/atau LPMP melakukan pendampingan<span style=""> </span>satuan pendidikan dasar dan menengah dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan dasar dan menengah;<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">memonitor secara nasional penerapan </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk </span> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,<span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">mengevaluasinya, dan mengusulkan rekomendasi kebijakan kepada BSNP dan/atau Menteri;</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">m</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">engembangkan pangkalan data yang rinci tentang pelaksanaan </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">.</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">Pasal 8<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Direktorat Jenderal<span style=""> </span>Pendidikan Tinggi:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">melakukan sosialisasi <span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style=""> </span><span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">di kalangan lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK);<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">memfasilitasi pengembangan kurikulum dan tenaga dosen LPTK yang mendukung pelaksanaan </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">Pasal 9<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Sekretariat Jenderal<span style=""> </span><span style=""> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">m</span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">elakukan sosialisasi </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">kepada pemangku kepentingan umum.</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">Pasal 10<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">Departemen lain yang menyelenggarakan satuan pendidikan dasar dan <span style=""> </span>menengah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">melakukan sosialisasi <span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"> sesuai dengan kewenangannya dan berkoordinasi dengan Departemen Pendidikan Nasional;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">mengusahakan secara nasional sesuai dengan kewenangannya agar sarana, prasarana, dan sumber daya manusia satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya mendukung <span style=""> </span>pelaksanaan<span style=""> </span></span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan<span style=""> </span>Menengah</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">melakukan supervisi, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri <span style=""> </span>Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah</span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"> </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV">sesuai dengan kewenangannya. </span><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Pasal 11<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Nomor 060/U/1993 tentang Kurikulum Pendidikan Dasar;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Nomor 061/U/1993 tentang<span style=""> </span>Kurikulum Sekolah Menengah Umum;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Nomor 080/U/1993 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan; dan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><span style="">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Nomor 0126/U/1994 tentang Kurikulum Pendidikan Luar Biasa;<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">dinyatakan tidak berlaku bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sejak satuan pendidikan dasar dan menengah<span style=""> </span>yang bersangkutan melaksanakan Peraturan Menteri ini sebagaimana diatur dalam <span style=""> </span>Pasal 2 dan Pasal 3.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Pasal 12<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-indent: 3.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">Ditetapkan di Jakarta<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 3.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.15pt;" lang="IN">pada tanggal 2 Juni 2006<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 3.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.4pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 3.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial; letter-spacing: -0.4pt;" lang="IN">MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 3.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">TTD.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 3.25in;"><span style="font-size: 13pt; font-family: Arial;" lang="IN">BAMBANG SUDIBYO<o:p></o:p></span></p>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7615248978985607251.post-81291602273384237892008-03-25T03:57:00.000-07:002008-03-25T03:59:14.102-07:00IDP Norway<p><span class="style2">Monica Dalen<br /> Wakil Presiden Komisi Nasional Norwegia untuk UNESCO</span></p> <p class="style3">Pendidikan untuk Semua didasarkan atas Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948. Konvensi tersebut menyatakan bahwa pendidikan dasar harus wajib dan bebas biaya bagi setiap anak. Akses pendidikan harus dipandang sebagai sebuah tantangan multisisi, dengan perhatian khusus kepada kelompok-kelompok yang terpinggirkan.</p> <p class="style3"> UNESCO telah sekian lama aktif dalam pergerakan untuk mempromosikan Pendidikan untuk Semua [Education for All]. Pada konferensi dunia tentang Pendidikan untuk Semua di Jomtien, Thailand, 1990, para peserta menyepakati pencapaian tujuan pedidikan dasar bagi semua anak dan orang dewasa pada tahun 2000. Konferensi Jomtien bukan satu-satunya peristiwa untuk itu, melainkan juga merupakan titik awal dari pergerakan yang kuat. UNESCO, UNICEF, Bank Dunia, UNDP menyelenggarakan forum pendidikan dunia untuk mengevaluasi situasi dan memperkuat komitmen terhadap Pendidikan untuk Semua. Sepuluh tahun kemudian sebanyak lebih dari 1100 peserta dari 164 negara berkumpul di Dakar, Senegal, untuk menghadiri Forum Pendidikan Dunia.<br />Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk mengkaji asesmen kemajuan yang telah dicapai selama dekade Jomtien dan untuk memperbaharui komitmen untuk mencapai tujuan dan target Pendidikan untuk Semua.</p> <p class="style3">Anak-anak dan orang dewasa yang berkebutuhan khusus adalah salah satu kelompok target dalam pergerakan Pendidikan untuk Semua. Hal ini secara jelas ditetapkan dalam Konferensi Jomtien, Konferensi Dunia mengenai Pendidikan Kebutuhan Khusus [Salamanca, 1994] dan yang paling akhir di Dakar, 2000. UNESCO dipercaya untuk memimpin upaya-upaya guna menindaklanjuti Kerangka Aksi Dakar. Pendidikan inklusif ditetapkan dalam Konferensi Dunia Salamanca sebagai satu prinsip dalam memenuhi kebutuhan belajar kelompok-kelompok yang kurang beruntung, terpinggirkan, dan terkucilkan. Pernyataan Salamanca dan Kerangka Aksi mengamanatkan kepada UNESCO untuk memastikan bahwa pendidikan kebutuhan khusus merupakan bagian dari setiap diskusi yang terkait dengan pendidikan untuk semua.</p> <p class="style3">Pendidikan inklusif tidak hanya berarti pengintegrasian anak dan remaja yang menyandang kecacatan fisik, sensori atau intelektual ke dalam sekolah umum atau hanya akses pendidikan bagi para pelajar yang terkucilkan. Inklusi merupakan sebuah proses dua arah untuk meningkatkan partisipasi dalam belajar dan mengidentifikasi serta mengurangi atau menghilangkan hambatan untuk belajar dan berpartisipasi. Strategi inklusif harus berfokus pada interaksi antara siswa dan lingkungannya. Ini merupakan proses untuk memenuhi dan merespon terhadap keanekaragaman kebutuhan semua siswa dan akan mengakibatkan perubahan dan modifikasi dalam isi, pendekatan, struktur dan strategi belajar.</p> <p class="style3">Buku ini memberikan wawasan tentang berbagai aspek pendidikan inklusif. Pada dasarnya, isinya berkaitan dengan tradisi dan pengetahuan Norwegia dan Nordik, dan ini merupakan upaya pertama untuk memperkenalkan jenis-jenis perspektif seperti ini ke dalam wacana internasional. Publikasi merupakan kontribusi yang sangat penting bagi pelaksanaan pendidikan inklusif yang berkualitas tinggi.</p> <p class="style1"> </p> <p class="style4"><a href="http://www.idp-europe.org/indonesia/buku-inklusi/index.php"><br /></a></p> <p><img src="http://www.idp-europe.org/indonesia/orange.gif" height="5" width="100%" /> </p> <script type="text/JavaScript"> <!-- function MM_jumpMenu(targ,selObj,restore){ //v3.0 eval(targ+".location='"+selObj.options[selObj.selectedIndex].value+"'"); if (restore) selObj.selectedIndex=0; } //--> </script><span style="font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-size:78%;color:#0000ff;"><a href="http://www.idp-europe.org/eenet/"></a></span>EMAhttp://www.blogger.com/profile/14750718538412135644noreply@blogger.com0